Memiliki sesosok ksatria yang
tampan dan gagah berani mungkin adalah impian setiap gadis di muka bumi ini. Tapi itu tidak berlaku untuk Ella. Waktu papanya menyewa seorang personal bodyguard untuk hadiah ulang
tahunnya yang kedelapan belas, Ella justru marah besar. Seolah nggak cukup
buruk, sang personal bodyguard—Rakta—rupanya
hobi banget bikin Ella jengkel dengan tingkah dan kata-katanya. Herannya,
teman-teman kuliah Ella malah tergila-gila dengan Rakta.
Yah,
mau tidak mau Ella harus mengakui, pemuda itu memang luar biasa tampan. Apalagi
dengan sepasang mata kelabu dan wajah yang merupakan perpaduan unik oriental
dan barat. Rakta juga selalu melakukan kewajiban sebagai bodyguard Ella dengan baik, bahkan hingga rela disetrum jika dia berbuat
macam-macam dengan Ella. Lalu, waktu penyakit asma Ella kumat, Rakta juga
dengan sigap menolong Ella, tanpa mengasihani atau menganggap Ella lemah.
Kalau kata lagu "cinta datang karena terbiasa" mungkin begitu juga maksud dari penulis novel ini. Kebersamaan Rakta dan Ella membuat Ella menjadi sangat bergantung pada Rakta. Yang saya suka dari bagian romance di novel ini, penulis membuatnya cukup fluttering tapi nggak cheesy.
Konflik pun dimulai saat Ruby—putra partner bisnis papa
Ella—menyatakan ingin bertunangan dengan Ella. Papa Ella yang biasanya paling
anti dengan hal seperti ini pun malah mendukungnya. Di sisi lain, Rakta justru
berkata akan menghilang apabila Ella memilih Ruby.
Terkesannya ini cinta segitiga, kan? Tapi ternyata, ada plottwist menarik yang ada di balik cerita yang terkesan cinta segitia ini. Novel ini ada seri keduanya, dengan judul yang sama, The Red Guardian 2. Selain itu novel ini hanya bisa dibaca di Gramedia Digital. (ES)