Gama
Lelaki itu menyatakan seluruh kesuksesan yang ia miliki memang pantas ia dapatkan. Buah dari kerja keras dan perasan keringat sejak belasan tahun lalu. Ia mengira Tuhan tak pernah ikut campur dalam hidupnya.
Sigi
Gadis yang selalu mensyukuri hal-hal yang sederhana. Bahkan untuk sebuah pagi yang ia dapatkan, baik dengan kekuatan atau dalam kelemahan. Hidup baginya cinta, hidup baginya setiap nada dari petikan harpa. Hidup baginya setiap kata yang dieja perlahan.
Ini adalah kisah dari dua sudut yang bersebrangan, yang bertemu dalam lengkung irisan dalam ketulusan dan kasih sayan
Novel ini gue baca sekali duduk. Walaupun saat membacanya gue tahu mau dibawa ke mana arah novel ini, tapi itu nggak membuat gue berhenti dan seperti yang gue bilang gue menyelesaikan novel ini sekali duduk. Kinda a good (easy) reading.
Komentar
Posting Komentar